Bagi sebagian orang, ziarah adalah bentuk pariwisata yang modis, bagi yang lain itu adalah perjalanan dan pemujaan terhadap kuil. Perjalanan akan membantu Anda memperkuat iman Anda, melupakan kesombongan duniawi dan dibersihkan secara spiritual. Anda dapat melakukan perjalanan ziarah dengan bantuan organisasi keagamaan, agen perjalanan reguler, atau memikirkan rute sendiri.
instruksi
Langkah 1
Pilih rute ziarah. Peziarah Ortodoks sering melakukan perjalanan ke Yordania, Israel, Palestina untuk mengunjungi situs-situs Alkitab. Pengikut filsafat Timur dan Hindu mengunjungi India, dan umat Buddha mengunjungi Tibet. Baru-baru ini, tur ke tempat-tempat suci Rusia sangat populer: Valaam, Optina Pustyn, Biara Solovetsky, Trinity-Sergius Lavra, katedral kota-kota Rusia kuno.
Langkah 2
Cari tahu kondisi dan harga dari operator tur yang berbeda, serta layanan ziarah di keuskupan, biara dan paroki. Dengan memilih layanan gereja ziarah, Anda akan menghemat 25-30% karena mereka tidak bekerja untuk keuntungan. Di sisi lain, biro perjalanan sekuler akan memberikan layanan yang lebih baik tanpa tumpang tindih, menyelenggarakan program budaya (misalnya, mengunjungi atraksi).
Langkah 3
Jika Anda lebih suka perjalanan mandiri, ikuti tur ziarah mandiri. Lebih baik memesan kamar hotel terlebih dahulu, serta memberi tahu administrasi Pusat Ziarah (jika Anda makan dalam kelompok). Di beberapa biara di Rusia, makanan gratis disediakan untuk para peziarah dengan menunjukkan paspor.
Langkah 4
Bersiaplah untuk pengaturan sederhana segera. Bangun pagi, bermalam di hotel atau biara bintang dua atau tiga, berjam-jam kebaktian gereja, penyeberangan pejalan kaki yang membosankan, perjalanan dengan mobil atau bus yang telah dipesan tanpa fasilitas khusus. Anda tidak boleh membawa anak atau orang sakit dalam perjalanan seperti itu, itu bisa sangat sulit baginya.
Langkah 5
Ada beberapa aturan yang harus diikuti saat bepergian. Kenakan pakaian yang sederhana namun nyaman dan jangan memakai riasan yang cerah. Wanita harus memasuki kuil dengan rok panjang, dengan kepala tertutup. Pria, di sisi lain, perlu melepas penutup kepala mereka. Tidak diperbolehkan mengunjungi tempat-tempat suci dengan pakaian olahraga, tetapi membawa sepatu yang nyaman untuk perjalanan jauh.