Tur berpemandu adalah proses yang sangat kompleks dan memakan waktu yang tidak hanya membutuhkan pengetahuan mendalam di bidang studi sejarah dan budaya, tetapi juga keterampilan dalam retorika dan psikologi.
Langkah terpenting dalam mempersiapkan perjalanan adalah menyusun rencananya.
instruksi
Langkah 1
Sebagai aturan, menulis rencana perjalanan terdiri dari dua tahap: mengembangkan rute dan menulis teks perjalanan.
Langkah 2
Pengembangan rute adalah hal pertama yang dimulai dengan penyusunan rencana perjalanan. Jika tamasya direncanakan di satu tempat (istana, museum, dll), pikirkan skema pergerakan kelompok di tempat ini sesuai dengan rencana bangunan (atau area). Jelaskan di mana tamasya akan dimulai, berapa banyak waktu yang akan dihabiskan kelompok di dekat setiap pameran, berapa lama total tamasya akan berlangsung dan jam berapa akan berakhir.
Jika Anda merencanakan tur kota dengan kunjungan ke beberapa objek wisata, rencanakan juga rute bus wisata, atur pola lalu lintas yang optimal dengan mempertimbangkan situasi lalu lintas.
Langkah 3
Tahap kedua adalah menulis teks ekskursi. Teks tidak boleh mengandung ketidaksepakatan dengan fakta sejarah, oleh karena itu, saat menulis tamasya, buat referensi ke sumber-sumber tempat Anda mendapatkan informasi. Lagi pula, jika beberapa pendengar tidak setuju dengan Anda dan mencoba memperdebatkan apa yang dikatakan, Anda selalu dapat memberi tahu dia dari mana informasi Anda berasal dan bagaimana cara memeriksanya.
Pada saat yang sama, ingatlah bahwa teks tidak hanya informatif, tetapi juga tidak membosankan, menarik perhatian audiens.
Langkah 4
Ketika teks tamasya ditulis, sesuaikan waktu dengan rencana perjalanan sehingga cerita Anda tentang setiap pameran membutuhkan waktu yang sama persis dengan waktu yang harus dihabiskan oleh kelompok tamasya di dekatnya.